SIMAN–Dengan dipandu oleh Direktur CIOS, Harda Armayanto, M.A., Ph.D., Ngaji Misykat kali ini membahas “Humanisme” dari buku Misykat karya Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil. Ustadz Harda membuka kajian dengan menceritakan kisah Ustaz Hamid Fahmy Zarkasyi ketika menemani anaknya dalam suatu acara di sekolah. Saat berbincang dengan salah seorang wali murid, beliau mendapati hal mengganjal dari pernyataan wali murid tersebut. Menurutnya, orang yang berbicara tentang agama dan politik akan sulit bergaul atau berteman. Pernyataan yang sungguh aneh.
Humanisme sendiri adalah paham yang menyatakan bahwa manusia adalah standar segala sesuatu. Sehingga, dengan begitu, keberadaan Tuhan harus disingkirkan dalam kehidupan. Tuhan dianggap tidak ada dan tidak terlibat dalam proses kehidupan manusia.
Humanisme sudah mucul sejak zaman Phytagoras, kemudian bangkit kembali pada abad ke-14 Masehi. Pada awal perjalanannnya, humanisme bergandengan dengan Kristen. Akan tetapi, pada akhirnya, humanism menjadikan agama sebagai rival. Ia tidak hanya menyekulerkan agama, tapi juga mengagamakan paham sekuler itu sendiri, sehingga lahirlah agama yang tidak berhubungan dengan Tuhan. Jadi, seorang humanis adalah ateis.
Akhirnya, dalam kepercayaan humanisme, manusia bukan sebagai makhluk Tuhan, melainkan hasil dari evolusi, dan tidak ada kehidupan setelah kematian. Dalam kehidupan ini, humanis hanya berpikir bagaimana mereka bisa makan, minum, dan mengikuti keinginan syahwatnya, tanpa ada campur tangan Tuhan yang mengatur.



Di akhir tulisannya, Ustaz Hamid Fahmy Zarkasyi menyerukan kepada para pembaca untuk kembali bermuhasabah, merenungi perbuatan yang selama ini telah dikerjakan. Apa sebenarnya yang menjadi tujuan hidup manusia jika dunia yang dikejar? Apa gunanya hati jika syahwat yang menguasai diri? Maka, sudah sangat jelas mengapa para humanis sulit diajak berdiskusi tentang Tuhan, karena mereka telah merasa menjadi Tuhan.
Ngaji Misykat kali ini diadakan di lobi Gedung CIOS, Rabu (19/6) malam. Acara dimulai setelah shalat Isya tepat, diikuti anggota CIOS dan mahasiswa yang berminat. Acara juga disiarkan secara langsung via akun instagram resmi milik CIOS @cios.unida.gontor agar bisa diikuti peserta online. chaidir