Program Baru CIOS Tahun Ini: “Ngaji Misykat”

SIMAN–Mulai akhir tahun ini, CIOS UNIDA Gontor mengadakan kegiatan diskusi terbaru bertajuk “Ngaji Misykat”. Acara ini digelar setiap Rabu malam sebagai wadah diskusi ilmiah dengan membedah buku Misykat karya Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil.

Ngaji Misykat ini diisi langsung oleh Direktur CIOS UNIDA Gontor, Ustadz Harda Armayanto, M.A., Ph.D., bertempat di Lobi Gedung CIOS UNIDA Gontor. Hingga Rabu (25/10) kemarin, Ngaji Misykat sudah dua kali diadakan.

Ustadz Harda memulai kajian dengan membahas bagian pendahuluan dari buku Misykat. Paragraf demi paragraf dibahas hingga disimpulkan bahwa program Westernisasi telah berlangsung lama dan menyentuh segela aspek kehidupan. Anehnya, dunia Timur tampak enggan menghadapi dan mengatasi permasalahan ini.

Westernisasi memiliki dua program utama, yaitu sekularisasi dan liberalisasi. Kedua program tersebut telah memecah belah umat Islam. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Daryush Shayegan dalam bukunya yang berjudul Cultural Schizophrenia, Islamic Society Confronting the West.

Dia membagi sikap umat Islam terhadap Barat menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok yang mencoba mengembalikan diri ke masa lalu. Kedua, kelompok yang berani menghadapinya, namun ini penuh risiko. Ketiga, kelompok yang menolak mentah-mentah segala hal yang berasal dari Barat.

Daryush menyatakan bahwa tiga sikap ini menggambarkan ketidakpuasan mendalam, yang muncul akibat kesalahpahaman tentang modernitas dan ketidakmampuan untuk memahami atau mengintegrasikannya.

Kesalahpahaman dan ketidakmampuan ini, menurut Daryush, disebabkan oleh kurangnya pemahaman filosofis. Dampaknya adalah perilaku berlebihan dalam memuji Barat, yang oleh Fazlur Rahman dianggap telah mengadopsi nilai-nilai Barat (terbaratkan), atau perilaku yang berlebihan dalam menentang segala hal yang berasal dari Barat. ramadani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *